Jurnalistik Aksi di
Kemendikbud
Jakarta,
08 Mei 2015, Allah gerakkan langkah kaki ini untuk hadhir dalam seruan aksi di
Kemendikbud. Aksi ini sebagai bentuk kepedulian kami sebagai kampus pendidikan
untuk terus mengawal pendidikan Indonesia yg lebih baik. Aksi ini merupakan
aksi kedua yg pernah saya ikuti dalam hidup saya.
Selama
saya mengikuti aksi ada beberapa pesan
yg disampaikan oleh orator diantaranya tentangUN yg ketika dilapangan
ternyata belum memberikan hasil yg memuaskan baik dari segi persiapan, teknis
sampai hasilnya. Dimana seperti yg kita tahu bahwa saat ini UN sudah bocor
disebabkan oleh sebagian oknum2 yg tidak bertanggujawab sehingga merugikan
sebagian pelajar yg jujur dalam mengerjakan UN. Bagaimana jika alokasi dana UN
dipergunakan untuk memperbaiki system pendidikan yg masih kurang.terlebih lagi
mental pelajar saat menghadapi UN menjadi sangat cemas karena UN tahun ini
dijadikan salah satu pertimbangan untuk masuk dalam PTN. Seperti yg kita tahu
saat UN selesai beredar kabar terkait kegiatan pesta bikini di salah satu hotel
di Jakarta yg sama sekali bukan cerminan dari pendidikan Indonesia.
Yg
kedua adalah terkait kurikulum 2013 yg saat ini diterapkan pada system pendidikan
Indonesia masih banyak yg perlu diperbaiki dimana pemerintah terlihat tidak
siap saaat menerapkan kurikulum ini ada beberapa sekolah yg diizinkan tidak
menerapkan kurikulum ini karena suatu hal. Dan tidak adanya sinkronisasi antara
pendidikan berkarakter dari kurikulum 2013 dengan media-media yg aada di TV
dimana banyak sekali siaran-siaran TV yg masih kurang peka pada tayangan yg di
tayangkannya. Bukannya menanamkan nilai-nilai moral tetapi justru melemahkan
moral pendidikan bangsa kita.
Meskipun ketika saya datang aksi saya hanya melihat
mayoritas mahasiswa UNJ namun ada yg menarik dari aksi tersebut. Saat orator
dipimpin oleh seorang mahasiswa pakuan bogor saat menyampaikan orasinya beliau
menangis terbaawa oleh suasana karena beliau melihat masih memprihatinkan
pendidikan bangsa kita, saat itu pula saya tidak dapat membendung air mata,dan
saat itu pula saya tersadarkan bahwa pr dari seorang guru masih sangat banyak
sekali. Untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yg lebih baik harus ada kesadaran
dari para calon-calon guru untuk menyatukan tujuan pendidikan Indonesia yg
lebih baik.
Dan saya tambah bersemangat saat saya tau ada rombongan
FE menggungakan metromini 46 yg dimana saat itu meliht ka afif mengkomandai
pasukan FE dengan menggunakan TOAnya. Dengan semangat kami sadar dengan
kepedulian kami kepada pendidikan bangsa Indonesia akan membuat pendidikan
kedepan akan lebih baik.
Hidup
Mahasiswa!!
Hidup
Rakyat Indonesia!!
Hidup
pendidikan Indonesia!!
-Dewi Fitriyani-
Nb : maaf karena suatu hal saya tidak bisa mengambil foto saat aksi.
Comments
Post a Comment